Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cibola Kota yang Hilang Penuh Harta Karun

Cibola kota yang hilang penuh harta karun

Legenda Cibola atau Tujuh Kota Emas memiliki keterkaitan dengan legenda mengenai nasib Don Rodrigo dari Spanyol yang kehilangan kerajaannya pada Abad ke-8 Masehi -- setelah kalah dari pasukan Muslim.

Kota legenda yang sering disebut kota emas ini sering diceritakan melalui lisan secara turun-temurun. Cerita awal Cibola berawal dari orang Spanyol yang mendengar berita dari ekspedisi Narvaez, termasuk di dalam ekspedisi itu adalah Álvar Núñez Cabeza de Vaca, seorang petualang pencari wilayah baru dari Spanyol dan seorang budak Afrika bernama Esteban Dorantes atau yang lebih dikenal dengan Estevanico.

Konon, sang raja membawa tujuh dan sejumlah orang untuk ikut berlayar ke sebuah pulau bernama Antilia.

Hingga Raja Spanyol Antonio de Mendoza mengirimkan ekspedisi mencari kota Emas yang dipimpin oleh biarawan Perancis bernama Marcoz de Niza, tentu saja ekspedisi ini membutuhkan seseorang yang pernah datang ke Bumi Spanyol Baru (Meksiko) dan orang yang terpilih itu adalah Estevanico.

Hingga di suatu tempat bernama Vacapa, Marcoz mengirim Estevanico sebagai mata-mata untuk mencari kota Emas sampai Estevanico bertemu dengan seorang biarawan yang pernah mendengar cerita tentang Cibola.

Budak ini terus berjalan tanpa Marcoz hingga menemukan Cibola, tetapi sayang Estevanico dibunuh oleh Suku Asli Zuni yang mendiami Cibola.

Walaupun Estevanico sudah dibunuh, tetapi Marcoz berhasil menemukan Cibola, dia mengaku melihat Cibola dari jarak jauh, dimana rakyat menghiasi rumahnya dengan perhiasan-perhiasan yang mewah, seperti mutiara raksasa, zamrud, dan permata indah lainnya, bukan hanya itu tetapi juga mereka menggunakan piring dari emas dan perak dan akhirnya ekspedisi tetap berlanjut, Raja Spanyol kembali mengirimkan pasukan untuk merebut kota Emas yang diberitakan oleh Marcoz.

Di pulau itu, masing-masing uskup membangun sebuah kota. Semua kapal dan alat navigasi dibakar untuk mencegah orang-orang pulang ke Spanyol.

Legenda itu dihidupkan kembali pada tahun 1530-an, ketika empat orang yang selamat dari ekspedisi Barvaez yang gagal menduduki Florida tiba di New Spain (Nueva Espana) atau yang kini adalah Meksiko.  

Dalam perjalanan menyelamatkan diri itu, mereka mengaku bertemu dengan sejumlah penduduk asli, yang menceritakan tentang legenda kota-kota yang dipenuhi emas, yang konon berada di suatu tempat di Gurun Sonoran.

Pada 1539, raja muda Antonio de Mendoza mengirim salah satu korban yang selamat itu -- budak bernama  Esteban de Dorantesdan seorang pendeta bernama Marcos de Niza, dalam ekspedisi untuk menemukan Tujuh Kota yang konon sarat harta.

Esteban dilaporkan tewas dibunuh, kemudian Marcos kembali ke Mexico City. Kepada penguasa, ia melapor telah melihat salah satu kota Cibola dari kejauhan.

Namun, Marcos tak sampai masuk kota itu karena mengaku khawatir akan menemui nasib yang sama dengan Esteban

Seperti dikutip dari situs Ancient Origins, sang raja muda memutuskan untuk mengirim ekspedisi yang lebih besar pada tahun berikutnya, kali ini di bawah kepemimpinan conquistador atau penakluk Francisco Vázquez de Coronado.

Coronado memimpin 350 tentara Spanyol, ditambah pasukan bantuan dari penduduk lokal yang jumlahnya antara 900 hingga 1.300 untuk mencari harta itu

Ekspedisi itu berlangsung sekitar dua tahun. Hasilnya, gagal total.  Alih-alih menemukan kota besar dengan dinding terbuat dari emas, Coronado dan anak buahnya menemukan desa adat sederhana dengan dinding lumpur.

Ketika kembali ke Mexico City, mereka pulang dengan tangan kosong. Coronado bangkrut, demikian pula dengan para bawahannya.